Kuliner Betawi lainnya yang dikenal penduduk Indonesia adalah Gado-gado. Makanan sejenis campuran sayur-sayuran yang disiram bumbu kacang ini begitu terkenal. Di bermacam tempat di Jakarta tak ada yang tak menjual gado-gado. Dari restoran sampai warung-warung kecil sediakan gado-gado sebagai santapan rakyat yang populer. Bahkan orang-orang asing pun, banyak yang menggemari kuliner khas betawi yang satu ini. Mereka menyebut gado-gado sebagai Indonesian Salad.

Sekilas sesungguhnya gado-gado sama bersama lotek atau pecel, gara-gara sama-sama kenakan saus kacang. Yang membedakannya hanya isinya saja. Bagi Anda fans gado-gado, tahukah tentang asal-usul gado-gado? Sebagian besar orang hanya sadar jikalau kuliner ini merupakan kuliner khas Betawi. Karena sesungguhnya asal usul gado-gado tetap belum diketahui asal-usulnya. Berikut ini sebagian fakta tentang gado-gado beserta asal-usulnya:

Berasal dari kata “Digado”

Didalam kamus besar Bahasa Indonesia, tidak mampu ditemukan makna kata gado. Namun ada yang bilang asal nama gado-gado adalah dari kata “digado”, yang dalam bhs betawi artinya dimakan begitu saja tanpa nasi. Karena sesungguhnya gado-gado biasa disantap bersama lontong, sebagai pengganti nasi.

READ  Agnez Mo Bangga Bisa Tampil di Pembukaan FIBA World Cup 2023

Diciptakan Oleh Masyarakat Kampung Tugu

Beberapa sumber lain termasuk mengatakan jikalau penemu gado-gado adalah penduduk kampung Tugu, yang aslinya keturunan Portugis. Pada abad ke-17 mereka dibawa oleh Belanda ke Indonesia untuk dijadikan budak. Di kemudian hari mereka mendirikan kampung sendiri yang dinamakan Tugu, berasal dari kata por-tugu-ese.

Di kampung ini mereka senantiasa melestarikan budaya dan kuliner mereka sendiri, tidak benar satunya adalah gado-gado. Berasal dari bhs Portugis, gadu yang artinya makanan yang dicampur-campur.

Versi Lain Menyebut dari Masyarakat Tionghoa

Di jaman lalu, orang-orang Tionghoa di Betawi banyak yang menyukai pecel dari Jawa. Oleh gara-gara itu orang-orang Tionghoa ini menciptakan gado-gado, sebagai modifikasi dari pecel Jawa dan telah sesuai bersama lidah mereka. Dan konon kabarnya, orang-orang Belanda yang sementara itu ada di Betawi amat menggemari gado-gado buatan mereka itu.

READ  Demokrat Yakin Pertemuan Membisu-Membisu Surya Paloh dan Cak Imin Tak Cuma Sekali

Mulai Populer Sejak Tahun 1950-an

Hingga sementara ini gado-gado telah persis sebagai kuliner khas Betawi. Dan ternyata makanan ini telah sejak th. 1950-an terkenal di Jakarta. Hal ini dibuktikan bersama lagu berjudul “Gado-gado Betawi”. Lagu yang dinyanyikan oleh Ivo Nilakreshna ini bercerita tentang gado-gado. Pada jaman itu, gado-gado telah menjadi makanan kegemaran penduduk Betawi.

Gado-gado Kini Banyak Ditemukan di Berbagai Pelosok Indonesia

Kelezatannya campuran sayuran dan bumbu kacang gado-gado menjadikan makanan ini ini amat terkenal di Indonesia dan mancanegara. Selain lezat, gado-gado termasuk termasuk makanan sehat dan bergizi.

READ  OJK Ungkap Tiga Investor Asing Bersiap Akuisisi Multifinance Lokal

Dalam satu porsi gado-gado umumnya memuat sayur-sayuran rebus, tauge, tahu, tempe, telur rebus, kentang dan lontong, serta disiram bersama saus kacang yang amat gurih. Jadi selain mengenyangkan, gado-gado termasuk banyak mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh, seperti protein, karbohidrat dan lemak. Tidak heran ya jikalau banyak orang yang gemar menyantap kuliner yang satu ini.

Saat ini penjaja gado-gado mudah ditemukan di seluruh pelosok wilayah di Indonesia, jadi dari kota besar sampai ke pelosok desa. Kamu tentu telah pernah mencicipinya kan? Walaupun tampilannya sederhana, tapi gado-gado merupakan kuliner Indonesia yang rasanya enak dan patut kami banggakan. itulah 5 fakta dan asal usul tentang Gado-gado Betawi.