Elon Musk Sebut Indonesia di Rapat Karyawan Twitter

Elon Musk Sebut Indonesia di Rapat Karyawan Twitter
Elon Musk Sebut Indonesia di Rapat Karyawan Twitter

Pemilik baru Twitter, Elon Musk, menyebut beberapa negara, salah satunya Indonesia, dalam rapat dengan para karyawan pada hari Senin awal pekan ini waktu setempat.

Hal ini seperti terungkap dalam sebuah rekaman, serta narasumber yang hadir di rapat tersebut, kepada The Verge.

Saat menjawab pertanyaan dari karyawan Twitter, Musk menyebut tidak ada rencana untuk memindahkan markas Twitter dari San Francisco, California, ke Texas seperti yang dilakukannya dengan Tesla.

Namun menurut CEO Tesla itu, akan lebih masuk akal untuk punya dua kantor sekaligus baik di California maupun Texas.

“Jika kita ingin memindahkan kantor pusat ke Texas, saya pikir itu akan menjadi gagasan bahwa Twitter telah berubah dari sayap kiri menjadi sayap kanan, padahal tidak demikian,” katanya kepada karyawan.

“Ini bukan pengambilalihan Twitter oleh sayap kanan. Ini adalah pengambilalihan sayap moderat dari Twitter,” kata Musk.

Musk melanjutkan, “untuk menjadi alun-alun kota digital, kita harus mewakili orang-orang dengan beragam pandangan meskipun kita tidak setuju dengan pandangan tersebut.”

Lebih lanjut, bos SpaceX itu juga menyebut reorganisasi perusahaan yang sedang berlangsung, akan memiliki banyak kesalahan, tetapi akan stabil dari waktu ke waktu.

Di bagian rapat lainnya, Musk juga menyarankan akan menjadi ide yang baik untuk “mendesentralisasikan berbagai hal” dengan menetapkan tim teknis Twitter di Jepang, India, Indonesia, dan Brasil.

Sempat Sebut Twitter Lambat di Indonesia dan India

Menurut Musk, penggunaan Twitter yang kuat secara historis di Jepang, secara khusus disebutnya sebagai apa yang harus dicita-citakan oleh perusahaan idealnya di setiap negara, tanpa terkecuali.

“Tampaknya Twitter adalah AS-sentris tapi jika saja ada yang Jepang-sentris,” katanya. “Jumlah pengguna aktif harian di Jepang kira-kira sama dengan di AS, meski faktanya Jepang memiliki sepertiga populasi AS.”

Ini bukan pertama kalinya, Musk menyinggung soal situasi Twitter di negara lain seperti India dan Indonesia. Saat berbalas cuitan dengan mantan CTO Meta Mike Schroepfer di Twitter, ia juga menyinggung lambatnya Twitter di India dan Indonesia.

“Twitter sangat lambat di India, Indonesia, dan negara lain. Ini fakta, bukan ‘klaim,'” ujarnya dalam akun resminya membalas Shcroepfer.

“10 hingga 15 detik untuk refresh tweet homeline adalah biasa. Terkadang tidak berfungsi sama sekali, terutama di ponsel Android,” ujarnya. “Satu-satunya pertanyaan adalah berapa banyak penundaan karena bandwidth/latensi/aplikasi.”