Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Desember 2022 sebesar 0,66% (month to month/mtm). Sementara secara tahunan tahunan (year on year/yoy) tembus 5,51%. Inflasi tahunan ini juga mencerminkan capaian inflasi sepanjang tahun 2022.

“Inflasi Desember merupakan inflasi musiman, sehingga terjadi peningkatan permintaan karena momentum liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru itu siklus bulanan. Dalam 4 bulan terakhir, inflasi Desember 2022 jadi yang tertinggi,” ucap Kepala BPS, Margo Yuwono dalam Konferensi Pers Virtual.

Ia menjelaskan bahwa, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi tertinggi secara bulanan yakni makanan minuman, tembakau, perumahan, air listrik, bahan bakar rumah tangga diikuti transportasi yang memberikan andil 0,06%.

READ  Piala Dunia Diprediksi Bawa Berkah Bagi Kripto

“Saya katakan inflasi Desember 0,66% mtm dilihat komoditas penyumbang inflasi mtm beras, tarif air minum PAM dan kenaikan harga telur ayam ras. Untuk Desember 2022, seluruh kota IHK (indeks harga konsumen) inflasi tertinggi Bandung sebesar 2,04% sementara inflasi terendah daerah Sorong inflasi capai 0,01%,” ucapnya.

Sementara penyumbang inflasi secara tahunan terbesar kelompok transportasi 15,26% (yoy) dengan andil 1,84% komoditas penyumbang inflasi tertinggi. Kemudian komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, , tarif angkutan udara, beras rokok kretek filter, dan telur ayam ras dan kontrakan rumah.

READ  BPS Ungkap Biang Kerok yang Mendorong Kenaikan Inflasi 2022

“Secara tahunan inflasi Desember 2022 terjadi pada seluruh kota, dengan inflasi tahunan tertinggi di Kota Baru 8,65% (yoy) dan inflasi tahunan terendah Sorong 3,26% (yoy),” ucapnya.