Isu resesi global belakangan ini menyeruak dan menjadi salah satu topik yang ramai diperbincangkan. Pasalnya, resesi global di tahun depan dapat melanda negara manapun, tak terkecuali Indonesia.
Fakta bahwa Indonesia sempat mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi Covid-19, seolah membenarkan wacana tersebut.
Terkait hal ini, Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia kemungkinan masih jauh dari resesi. Ia bahkan mengistilahkan negara dengan 17.504 pulau ini adalah titik terang di tengah kegelapan.
“Indonesia menjadi bright spot in the dark. Jadi pertumbuhan ekonomi di Asean diperkirakan 5% dan Indonesia berhasil mencapai di atas 5,2%. Ini berbeda dengan pencapaian negara-negara lain. Indonesia sepertinya agak jauh dari resesi,” kata Airlangga, saat hadir sebagai bintang tamu dalam “Obrolan Malam Fristian” di BTV.
Menurutnya, hal ini terjadi karena Indonesia disokong oleh jumlah ekspor yang terbilang cukup tinggi. Pernyataan tersebut didukung oleh hasil laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat nilai ekspor Indonesia dari Januari hingga Oktober 2022 menyentuh angka yang fantastis, yaitu US$244.14 miliar atau setara dengan Rp 3,799.17 triliun.
“Adapun nilai ekspor yang tinggi tersebut ditopang oleh berbagai komoditas mineral, salah satunya batu bara,” kata Airlangga.
Di sisi lain, Airlangga juga mengatakan, kondisi perekonomian Indonesia masih akan bersinar di tahun 2023, karena kemampuan negara yang berhasil mengendalikan angka inflasi.
“Selain itu, kita juga relatif bisa mengendalikan inflasi di level 5,7%. Ini menjadi indikasi yang baik,” pungkasnya.